Sejarah Donor Mata di Indonesia, Diawali Sumbangan Kornea dari Sri Langka

Senin, 14 Februari 2022 - 20:55 WIB
loading...
Sejarah Donor Mata di...
Sejarah donor mata di Indonesia diawali dengan sumbangan kornea mata dari Bank Mata Internasional Sri Langka. Foto Ilustrasi/Lions Eye Institute
A A A
JAKARTA - Sejarah donor mata di Indonesia diawali dengan sumbangan kornea mata dari Bank Mata Internasional Sri Langka. Peristiwa yang melopori donor mata tersebut terjadi pada 1967.

Proses pencangkokan kornea mata di Indonesia itu dipelopori oleh Prof. Dr. Isak Salim. Hal ini menjadi peristiwa bersejarah karena menandai dimulainya kegiatan transplantasi kornea di Indonesia.



Di tahun yang sama, tepatnya pada 24 Juli 1967, pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 8/Birhub/ 1967, yang menyatakan bahwa kebutaan di Indonesia merupakan bencana nasional. Hal inilah yang mendorong berdirinya Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) dan Bank Mata Indonesia Nasional.

Surat keputusan tersebut menjelaskan pula bahwa angka kebutaan di Indonesia meliputi 1% dari jumlah penduduk. Sementara itu 10% penyandang tunanetra dapat dipulihkan dengan cangkok kornea mata. Umumnya, mereka mengalami kekeruhan mata hingga kerusakan kornea. Apabila operasi berhasil, penglihatan mereka dapat pulih kembali sebagaimana penglihatan orang normal.

Dilandasi kepedulian terhadap kondisi ini, para relawan kemudian membentuk sebuah badan yang dinamai Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI). PPMTI secara resmi berdiri pada 10 Maret 1968.



Selain itu, Indonesia juga mempunyai Lions Eye Bank. Lions Eye Bank merupakan organisasi non-profit yang didirikan di 2018. Aktivitas organisasi ini terkait penyediaan, pengambilan, proses, penyimpanan, serta distribusi kornea terbaik.

Di Indonesia, 1 dari 1.000 orang menderita kebutaan karena kerusakan kornea. Namun, kondisi tersebut dapat diatasi dengan pencangkokan kornea apabila melalui penggunaan obat tidak menunjukkan perbaikan.

Kesuksesan pecangkokan kornea dapat mencapai 90% dengan menggunakan teknologi yang canggih. Akan tetapi angka pencangkokan kornea di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini karena minimnya jaringan kornea yang tersedia di Indonesia sehingga masih bergantung kepada negara lain untuk mendapatkan kornea yang dibutuhkan.

Baca pembahasan mengenai Donor Mata selengkapnya di Okezone.com melalui link berikut https://www.okezone.com/tag/donor-mata
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1391 seconds (0.1#10.140)